BANGKA BARAT, UNGGAHAN.ID – Bupati Bangka Barat, Sukirman didampingi Pelaksana Harian Sekretaris Daerah, Abimanyu, menerima kedatangan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan di Ruang Tamu Bupati, Selasa (07/02/23).
Kedatangan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan kali ini adalah untuk menyerahkan santunan kematian kepada penerima ahli waris.
Bupati Sukirman mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan, yang sudah merealisasikan salah satu programnya yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Salah satu Pegawai Harian Lepas Sekretariat Daerah Bangka Barat, yang bernama Ibu Rohani, terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, meninggal 3 bulan yang lalu dikarenakan sakit. Berkat BPJS Ketenagakerjaan, penerima santunan yang merupakan suami Almarhumah mendapat santunan sebesar 42 juta Rupiah,” ujarnya.
Bupati Sukirman juga menyampaikan bahwa penerima manfaat santunan BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Bangka Barat sampai dengan awal tahun 2023 sudah terbayar sebesar 18 Milyar.
“Untuk Bangka Barat sudah terbayar 18 Milyar Rupiah, itu mencakup perusahaan, tenaga PHL. Jadi kita bersama Plh. Sekda Abimanyu, berusaha mengupayakan untuk masyarakat non formal,” ujarnya.
Bupati Sukirman berharap santunan yang diberikan bisa memberikan manfaat untuk keluarga yang ditinggalkan.
“Kita sadar bahwa kita akan menjadi seperti Ibu Rohimah, mudah-mudahan meninggal pun kita masih ada manfaat untuk keluarga yang ditinggalkan,” tuturnya.
Hendry Nora, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan wilayah Bangka Belitung, menyampaikan bahwa kehadiran BPJS Ketenagakerjaan mencakupi tenaga ASN dan Non ASN di Bangka Barat.
“Untuk pertama kali, santunan diberikan secara simbolis, yang sebelumnya pun sudah diserahkan secara langsung kepada penerima manfaat,” ujar Hendry.
Dirinya lanjut berharap, kegiatan serupa dapat menjadi contoh dan bukti nyata BPJS Ketenagakerjaan hadir ditengah masyarakat, terlebih untuk tenaga Non ASN di Bangka Barat.
“Untuk pekerja swasta di sektor perkebunan, pertambangan di wilayah Bangka Barat, rata-rata sudah mendapat santunan. Mungkin yang belum tersentuh maksimal di sektor informalnya, seperti tukang ojek, nelayan, atau petani,” tambahnya.
Hendry berharap Pemerintah Daerah berperan untuk membantu memaksimalkan program BPJS Ketenagakerjaan di lingkungannya.