BANGKA BARAT, UNGGAHAN.ID--Menyambut Bulan suci Ramadhan, masyarakat Kampung Daya Baru pal 4 Mentok melaksanakan Pawai Obor sebanyak 3000 Culok. Kegiatan yang telah dilaksanakan rutin setiap tahun ini disambut antusias masyarakat sekitar, serta dihadiri Forkopimda Bangka Barat, Sabtu 18/03/23.
Bong Ming Ming, Wakil Bupati Bangka Barat mengatakan berkumpulnya kita disini selain silaturahmi, juga untuk menggemakan, mensyiarkan agama Allah dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan melakukan kegiatan pawai obor.
“Pawai obor ini adalah sebuah kegiatan yang menjadi sebuah rutinitas atau menjadi tradisi di Kampung Daya Baru. Banyak orang yang bisa melakukannya, tetapi tidak banyak yang bisa istiqomah sebagaimana yang dilakukan para pemuda Kampung Daya Baru yang didukung oleh tokoh masyarakat dan tokoh agamanya,” katanya.
“Yang saya tahu dari dulu sampai hari ini, anak-anak muda yang ada di Kampung Daya Baru ini selalu mempertahankan tradisi ini, sehingga kami Kabupaten Bangka Barat merasa perlu untuk merespon,” tukasnya.
“Tak hanya menjadi salah satu wahana kebudayaan, wahana pariwisata, tetapi juga menjadi syiar agama islam atau syiar keagamaan. Artinya kalau pemuda-pemuda saja sudah peduli dengan agama, apalagi yang tua. Pemuda itulah yang menjadi harapan bangsa kedepan, Hitam putihnya Bangka Barat ini tergantung pemudanya. Pemudanya lebih cenderung ke hal-hal yang positif Insya Allah Kabupaten Bangka Barat akan lahir pemuda yang baik pula,”terangnya.
Bong Ming Ming berharap setelah pawai obor ini, mudah-mudahan api-api yang kita bakar dan diacungkan kelangit, adalah bukti perlawanan yang akan kita lakukan kepada syaithan dalam rangka mengusung bulan Ramadhan.
“Pelihara tradisi ini dengan semangat karena Allah SWT. Semoga dengan kegiatan ini, Allah hadirkan kecintaan dan kerinduan kita akan hadirnya Bulan Ramadhan dan mudah-mudahan di yaumil akhir nanti akan menjadi catatan amal kebaikan dihadapan Allah SWT,”tutupnya.
Bong Ming Ming menyampaikan pesan dari Bupati H. Sukirman untuk masyarakat Desa Daya Baru yang tidak bisa hadir karena mengikuti acara di beberapa kecamatan.
Acara ditutup dengan makan bersama.
Selain itu, sajian ketupat khas lebaran menjadi menu makan malam para tamu dan warga setempat yang disajikan di Masjid Ar – Rahman menciptakan suasana akrab.
