BANGKA TENGAH, UNGGAHAN.ID – Tradisi taber laut (Sedekah Laut) yang diselenggarakan Pemerintah Desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berlangsung meriah. Ribuan masyarakat antusias mengikuti tradisi tahunan yang dipercaya sebagai doa tolak bala dan memohon hasil laut yang melimpah. Minggu (12/5/2024).
Kepala Desa Beriga, Gani menjelaskan, tradisi taber laut tersebut digelar setiap tahun sebagai bentuk syukur masyarakat dan nelayan kepada tuhan atas karunia laut yang selama ini diberikan. Sehingga kedepan hasil panen dan tangkapan nelayan semakin berlimpah.
“Ini sebagai wujud terima kasih masyarakat kepada tuhan, taber laut juga merupakan tradisi tahunan yang hingga kini masih dilestarikan. Ini kearifan lokal yang harus dijaga dan diturunkan kepada generasi mendatang, agar senantiasa bersyukur atas karunia yang diberikan,” ujarnya.
Gani mengungkapkan, ritual taber laut merupakan hal yang sangat sakral, sehingga wajib diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tetua adat Desa Beriga.
“Ritual sakral tidak boleh dilakukan sembarangan, untuk itu hanya sesepuh desa yang dapat memimpin jalannya prosesi taber laut. Kami berharap kegiatan tahunan ini juga sebagai ajang promosi potensi pariwisata dan kelautan masyarakat pesisir Desa Beriga agar lebih dikenal luas wisatawan nasional dan mancanegara” tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Beriga menjelaskan, tradisi taber laut tak hanya dipahami sebagai ritual, namun juga diharapkan dapat meningkatkan solidaritas dan kerukunan masyarakat setempat agar nantinya tradisi seperti ini terus terjaga hingga masa yang akan datang.
“Kami berharap generasi muda saat ini dapat belajar dengan baik bagaimana melestarikan dan menjaga tradisi yang telah ada. Untuk itu penting pemahaman dan kepedulian akan budaya sejak dini,” tuturnya.
Gani menuturkan, tradisi ini juga tak hanya fokus pada prosesi ritual saja, namun kita juga fokus pada sektor, sejarah dan ekonomi masyarakat.
“Alhamdulillah masyarakat yang berdagang juga terbantu dengan kegiatan ini, selain itu kami juga memiliki wisata sejarah seperti mercusuar Belanda, tugu monumen sejarah masuknya penjajah ke pulau Bangka melalui Desa Beriga. Semoga kegiatan kami ini mendapatkan perhatian pemerintah pusat khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT),” tutupnya.