BANGKA BARAT, UNGGAHAN.ID – Hampir 30 persen lebih masyarakat Desa di Kabupaten Bangka Barat teridentifikasi belum sepenuhnya menjalankan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS).
Pasalnya, masyarakat setempat belum milik jamban yang layak. Untuk menyelesaikan permasalah tersebut Pemerintah Kabupaten Bangka Barat bakal mengintervensi 200 jamban di tahun 2023 ini.
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat bakal membangun 200 jamban di wilayahnya lantaran lebih dari 30 persen masyarakat masih melakukan ODF, akan dilakukan tahun ini di beberapa kecamatan.
“Tinggal sisa pembangunan itu, apakah menggunakan corporate social responsibility (CSR), tinggal solusi-solusi lain kita kejar, kita berharap di 2024 tidak ada lagi ODF,” kata Bong Ming Ming, di usai rapat koordinasi bersama kepada desa se-Bangka Barat, Rabu (05/04/2023).
Selain penyelesaian masalah ODF, Bong Ming Ming juga membahas permasalahan lainnya bersama kepala desa guna mengsingkronkan pembangunan kabupaten dan desa.
“Kita berharap kabupaten dan desa menjadi satu kesatuan yang utuh untuk bangun Bangka Barat. Kita juga membahas undang-undang cipta kerja, kehutanan, penyelesaian masalah ODF dan stunting Alhamdulillah stunting ini dari urutan ketujuh menjadi urutan keempat,” ungkapnya.
Selain itu juga kata Bong Ming Ming, membahas keberpihakan perusahaan kebun kelapa sawit kepada ekonomi produktif, potensi pariwisata dari beberapa desa tinggal bagaimana mengemasnya.
“Karena di Desa Pangek ada perkebunan durian yang cukup luas. Kalau akses jalannya ada saya yakin Desa Pangek itu menjadi salah satu desa wisata durian,” ucapnya. (Fierly)