Sukirman Cicipi Sensasi Makan Durian Kelas Premium, Puji Soal Rasa Tak Mengecewakan

BANGKA BARAT, UNGGAHAN.ID – Bupati Bangka Barat, Sukirman mencicipi durian kelas premium di kebun Nurhulis, di Desa Air Belo Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat pada Kamis (25/1/2024).

Sukirman mencicipi durian Namlung atau biasa disebut dengan nama Cumasi dan ST Klamunod.

Durian yang dirasakan Sukirman seperti Namlung memiliki cita rasa yang legit lemak manis sedikit, serta agak pahit di ujung lidah saat menikmatinya.

Durian yang memiliki cita rasa manis legit kini telah menjadi durian unggul nasional dan sudah tersertifikasi.

“Mari pecinta durian yang ada di luar mencicipi durian Namlung dan ST Klamunod dari Bangka Barat tepatnya di Desa Air Belo, Insya Allah rasanya tidak mengecewakan. Mudah-mudahan ini menjadi potensi untuk pariwisata,” kata Sukirman, di kebun Nurhulis pada Kamis (25/1/2024).

Dengan keunikan dan citarasa yang dimilikinya, Sukirman, berharap dua jenis durian tersebut dapat terus dikembangkan menjadi agrowisata sehingga menarik wisatawan berkunjung ke Bangka Barat.

Dia meminta, varietas durian Namlung maupun super tembaga Klamunod dalam pemasaranya juga bisa menembus hingga sampai tingkat internasional.

“Insya Allah varietas durian yang dimiliki bisa konsisten untuk berada di pasaran mancanegara. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh penghasil di daerah lainnya,” ucapnya.

Kebun durian yang dikunjungi Bupati Bangka Barat, milik Nurhulis (51) warga Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Bangka Barat.

Pemilik kebun Nurhulis atau biasa disapa Hulis sukses membudidayakan 43 varietas yang saat ini tinggal 30 varietas durian unggul di Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

Beranjak dari sekadar hobi dan background orangtua seorang petani, Hulis memiliki kebun durian dengan luas 6 hektar, di Desa Air Belo, yang banyak menghasilkan durian berkelas premium.

Ia dinilai sukses, karena dapat mengembangkan berbagai jenis durian berkelas premium.

“Awalnya dahulu, saya mencari lahan kosong tahun 2000, kemudian dapat di 2003/2004, selanjutnya melakukan penanaman bibit durian. Saat itu ada 43 varietas, itu dulu pertama. Tetapi berjalan waktu ada mati, tinggal diangka 30 varietas,” kata Nurhulis.

Ia menjelaskan, untuk populasi pohon durian di kebunnya saat ini terdapat 300 pohon, dengan jumlah yang berbuah diangka 20 persen.

Angka tersebut dianggap kecil, karena faktor kemarau ekstream tahun lalu, sehingga membuat buah durian banyak rontok.

“Kalau sekarang masih ada yang berbuah, seperti empat varietas Namlung, Tembaga Super, Bujang Kuning/Tupai Cong, sama Katon. Tetapi Katon ini tidak perform tidak jual, tiga tadi yang dijual,” kata Nurhulis.

Sementara terkait, durian Super Tembaga (ST Klamunod) dikatakannya, menjadi terkenal karena memiliki kualitas sendiri, seperti seratnya halus hingga rasa yang krimi, apabila sedang bagus-bagusnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *